Pelecehan Seksual Secara Massal di India, Menteri Justru Salahkan Perempuan
Pemerintah
dan para pria di India punya masalah terhadap cara mereka menghargai perempuan.
Setelah beberapa kali terjadi pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok lelaki
(gang rape), pada pergantian tahun kemarin pelecehan seksual harus dialami
kembali oleh para perempuan di India.
Berdasarkan
laporan The New York Times, para perempuan yang tengah berkumpul di jalan di
kota Bangalore, India, menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan secara
massal oleh sejumlah laki-laki. Mereka dipegang-pegang, bahkan hingga
dikejar-kejar di sepanjang jalan tersebut. Kekacauan ini terjadi meski kala itu
ada lebih dari 1.500 petugas kepolisian yang berjaga.
Media
lokal, Bangalore Mirror, merilis sejumlah foto yang menunjukkan bagaimana
keonaran itu terjadi. Salah satunya adegan saat beberapa perempuan terjebak di
antara kerumunan para pria. Ada juga foto seorang perempuan yang memeluk polisi
wanita karena ketakutan. Polisi yang ada di lokasi juga terlihat mengeluarkan
tongkat untuk membubarkan massa.
Beberapa
saksi yang diwawancari The Guardian berkata bahwa beberapa pria berpura-pura
membantu para perempuan padahal mereka sedang melakukan pelecehan seksual seperti
memegang-megang atau menghina mereka. Para perempuan pun mencoba mencari tempat
untuk berlindung dari kekacauan tersebut.
Salah
seorang menteri di India justru menyalahkan perempuan atas tragedi ini.
Seperti
dikutip dari Al Jazeera, G Parameshawara yang merupakan seorang menteri justru
menyalahkan para korban perempuan atas insiden ini. Menurutnya, penyebab
terjadinya pelecehan seksual secara massal itu adalah karena para perempuan
memakai pakaian yang kebarat-baratan. Ini adalah sebuah pernyataan konyol dari
seorang pejabat publik.
Akibat
dari pernyataan ini Parameshwara pun mendapat berbagai kecaman dari publik
India yang meyakini pemerintah bertanggungjawab untuk memberikan rasa aman bagi
seluruh warga India, tak terkecuali para wanita.
Hingga
kini pihak kepolisian India belum menetapkan tersangka, tapi mereka sedang
menelusuri rekaman CCTV untuk bisa mengidentifikasi pelaku. Mereka pun meminta
publik untuk melaporkan jika memiliki bukti berkaitan dengan kekacauan ini.
Baca juga :
Komentar
Posting Komentar